ILMU
PENDUKUNAN
Banyak sekali istilah jika kita membahas
tentang pendukunan. Ada yang memanggilnya sebagai dukun atau bomoh bagi orang
kampung, tabib menurut istilah sufinya, orang-orang pintar, ahli metafizik
istilah ilmiahnya, arraf (orang yang mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib)
dan kahin (sebutan bagi orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib yang
mengkhabarkan tentang kejadian yang akan datang atau yang tersirat dihati), sedang
dalam istilah syari’at dikenal dengan thaghut (setiap yang diagungkan
selain Allah dengan disembah, ditaati, dipatuhi baik berupa benda mati, manusia
yang dianggap suci, syaitan) atau jibt (sebutan untuk sihir, tukang
sihir, tukang ramal, dukun, berhala dan sejenisnya) atau auliya syaitan (wali-wali
syaitan).
CIRI-CIRI
PENDUKUNAN
Pendukunan telah merebak masuk ke dalam
masyarakat Melayu sejak zaman dahulu lagi. Keadaan ini disebabkan oleh banyak
ilmu-ilmu pendukunan (kahanah) dikemas dengan kemasan agama, sehingga
masyarakat Islam banyak yang tertipu oleh para dukun. Antara ciri-ciri pendukunan
yang mesti diketahui masyarakat adalah sebagai berikut:
·
Bertanya namanya, nama
ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
·
Menanyakan hari dan waktu
lahirnya sama ada siang atau malam.
·
Meminta salah satu
benda (foto, kain, sapu tangan, baju, dan sebagainya) sebagai syarat ritual.
·
Adakalanya meminta
binatang dengan sifat tertentu (burung pelatuk bawang dan lain sebagainya),
atau barang lain seperti zakfaron, daun sirih, tanah, tanah kubur, air sumur dan
sebagainya.
·
Melukis rajah, gambar
segi empat yang di dalamnya ditulis huruf dan angka. Memberikan benda-benda
pusaka, potongan kayu, selembar kain dan sebagainya.
·
Membaca mantera-mantera
yang tidak difahami, potongan ayat al-Quran yang dipisah-pisah, membaca
simbol-simbol tertentu sebagai pengganti manteranya agar diamalkan secara
khusus dan dengan cara dan hitungan khusus.
·
Kadang-kadang menyuruh
orang yang sakit menyepi tidak terkena
sinar matahari.
·
Kadang-kadang tidak
boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu, atau mandi pada waktu tengah
malam.
·
Memberi benda-benda
yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas pintu, susuk, keris, akik, cincin
besi, telur, atau benang untuk diikat pada tubuh dan sebagainya atau memberikan
tangkal sebagai pelindung.
·
Kadang-kadang sudah
tahu masalah sebelum pesakit sempat memberitahu, nama dan tempat asalnya.
·
Menulis ayat al-Quran
dengan songsang, dari kiri atau dengan darah (haid) atau sesuatu yang bersifat najis.
·
Membakar kemenyan.
·
Memberikan ramalan ghaib
tentang sesuatu yang sudah terjadi atau sedang terjadi atau yang akan terjadi.
·
Melakukan pemagaran
atau pembentengan ghaib agar tidak ada gangguan dari makhluk ghaib dengan
kekuatan sihir tenaga dalam, ilmu hikmah dan ilmu-ilmu kesaktian lainnya.
·
Melakukan ritual atau
prilaku aneh dalam pelaksanaan hajatnya seperti menggerakkan tangan seolah-olah
menulis, menangkap atau menolak sesuatu, menyedut atau mengeluarkan nafas
dengan keras dengan mengejangkan salah satu anggota tubuhnya.
·
Memegang bagian-bagian
tubuh yang bukan muhrimnya secara langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi
perubatan.
0 comments:
Post a Comment