CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday 15 May 2013

ILMU PENDUKUNAN


ILMU PENDUKUNAN

Banyak sekali istilah jika kita membahas tentang pendukunan. Ada yang memanggilnya sebagai dukun atau bomoh bagi orang kampung, tabib menurut istilah sufinya, orang-orang pintar, ahli metafizik istilah ilmiahnya, arraf (orang yang mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib) dan kahin (sebutan bagi orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib yang mengkhabarkan tentang kejadian yang akan datang atau yang tersirat dihati), sedang dalam istilah syari’at dikenal dengan thaghut (setiap yang diagungkan selain Allah dengan disembah, ditaati, dipatuhi baik berupa benda mati, manusia yang dianggap suci, syaitan) atau jibt (sebutan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun, berhala dan sejenisnya) atau auliya syaitan (wali-wali syaitan).

CIRI-CIRI PENDUKUNAN

Pendukunan telah merebak masuk ke dalam masyarakat Melayu sejak zaman dahulu lagi. Keadaan ini disebabkan oleh banyak ilmu-ilmu pendukunan (kahanah) dikemas dengan kemasan agama, sehingga masyarakat Islam banyak yang tertipu oleh para dukun. Antara ciri-ciri pendukunan yang mesti diketahui masyarakat adalah sebagai berikut:
·         Bertanya namanya, nama ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
·         Menanyakan hari dan waktu lahirnya sama ada siang atau malam.
·         Meminta salah satu benda (foto, kain, sapu tangan, baju, dan sebagainya) sebagai syarat ritual.
·         Adakalanya meminta binatang dengan sifat tertentu (burung pelatuk bawang dan lain sebagainya), atau barang lain seperti zakfaron, daun sirih, tanah, tanah kubur, air sumur dan sebagainya.
·         Melukis rajah, gambar segi empat yang di dalamnya ditulis huruf dan angka. Memberikan benda-benda pusaka, potongan kayu, selembar kain dan sebagainya.
·         Membaca mantera-mantera yang tidak difahami, potongan ayat al-Quran yang dipisah-pisah, membaca simbol-simbol tertentu sebagai pengganti manteranya agar diamalkan secara khusus dan dengan cara dan hitungan khusus.
·         Kadang-kadang menyuruh orang yang sakit  menyepi tidak terkena sinar matahari.
·         Kadang-kadang tidak boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu, atau mandi pada waktu tengah malam.
·         Memberi benda-benda yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas pintu, susuk, keris, akik, cincin besi, telur, atau benang untuk diikat pada tubuh dan sebagainya atau memberikan tangkal sebagai pelindung.
·         Kadang-kadang sudah tahu masalah sebelum pesakit sempat memberitahu, nama dan tempat asalnya.
·         Menulis ayat al-Quran dengan songsang, dari kiri atau dengan darah (haid) atau sesuatu yang bersifat najis.
·         Membakar kemenyan.
·         Memberikan ramalan ghaib tentang sesuatu yang sudah terjadi atau sedang terjadi atau yang akan terjadi.
·         Melakukan pemagaran atau pembentengan ghaib agar tidak ada gangguan dari makhluk ghaib dengan kekuatan sihir tenaga dalam, ilmu hikmah dan ilmu-ilmu kesaktian lainnya.
·         Melakukan ritual atau prilaku aneh dalam pelaksanaan hajatnya seperti menggerakkan tangan seolah-olah menulis, menangkap atau menolak sesuatu, menyedut atau mengeluarkan nafas dengan keras dengan mengejangkan salah satu anggota tubuhnya.
·         Memegang bagian-bagian tubuh yang bukan muhrimnya secara langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi perubatan.
            

0 comments:

Post a Comment